Rabu, 08 Mei 2013

RANGKAIN SISTEM KELISTRIKAN BODI


Rangkaian Sistem Kelistrikan Body

Rangkaian Sistem Kelistrikan Body
Rangkaian Lampu Kepala

Keterangan:
. . 1. Lampu kepala kiri
. . 2. Lampu kepala kanan
. . 3. Relay lampu kepala jarak dekat
. . 4. Relay lampu jarak jauh
. . 5. Saklar lampu jarak dekat dan jarak jauh
. . 6. Saklar utama
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray
Rangkaian Lampu Kota
Keterangan :
. . 1. Lampu kota kanan depan
. . 2. Lampu kota kiri depan
. . 3. Lampu kota kiri belakang
. . 4. Lampu kota kanan belakang
. . 5. Relay
. . 6. Saklar
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray
Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Lampu Hazzard


Keterangan :
. . 1. Lampu tanda belok kiri (depan dan belakang)
. . 2. Lampu tanda belok kanan (depan dan belakang)
. . 3. Saklar lampu Hazzard
. . 4. Saklar lampu tanda belok
. . 5. Flasher (pengedip)
. . 6. Sekring lampu tanda belok
. . 7. Sekring lampu Hazzard
. . 8. Kunci kontak
. . 9. Lampu kontrol tanda belok
Rangkaian Lampu Rem
Gambar 19. Rangkaian Lampu rem
Keterangan:
. . 1. Lampu Rem kiri
. . 2. lampu rem kanan
. . 3. Switch
. . 4. Sekring
. . 5. Baterai
. . 30. Arus dari Baterei
. . 54. plus baterai
. . 55. lampu rem

Bagian-Bagian Sistem Kelistrikan Body
  • Lampu Kepala
    Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada malam hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu kepala menyala bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Lampu kepala yang dipakai ada dua tipe, yaitu tipe sealed beam dan bola lampu. Jenis Sealed beam banyak dipakai pada kendaraan yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu kesatuan. Tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.
Gambar 3. Komponen lampu kepala
  • Lampu Kota
    Lampu kota (lampu posisi) pada kendaraan bermotor dapat dinyalakan sendiri dan dapat juga menyala bila lampu kepala dinyalakan. Tujuannya adalah bila malam hari atau gelap, pengendara atau orang lain dapat dengan cepat mengetahui lebar atau tinggi kendaraan (untuk kendaraan jenis truk dan bus).

    Karena kegunaannya untuk mengetahui lebar dan tinggi kendaraan, posisi lampu kota harus berada di bagian ujung dari bagian yang terlebar dan tertinggi dari kendaraan .

    Ada beberapa lampu pada kendaraan yang dapat menyala bersama lampu kota atau posisi, di antaranya lampu penerangan papan instrumen dan lampu plat nomor bagian belakang.

    Arus lampu plat nomor selalu dihubungkan dengan lampu kota sebelah kanan dengan maksud bila lampu kota sebelah kanan belakang mati atau tidak menyala, masih ada tanda yang lain tentang lebar kendaraan.


    Penggunaan bola lampu dan sekring
    Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi dinyalakan, jumlah daya lampu yang diperlukan adalah:

    Nama Komponen
    Daya Lampu
    . .4 buah bola lampu kota
    . .2 buah bola lampu plat Nomor
    . .2 buah bola lampu instrumen
    . .4 X 8 Watt = 32 Watt
    . .2 X 3 Watt = 6 Watt
    . .2 X 3 Watt = 6 Watt

    Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5 X 44 Watt = 66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper, maka pemilihan sekring yang tepat adalah 10 Amper.

  • Lampu Tanda Belok
    Lampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda yang berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama.

    Sistem ini terdiri atas empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu
    . .1 bola lampu kiri depan
    . .1 bola lampu kiri belakang
    . .1 bola lampu kanan depan
    . .1 bola lampu kanan belakang

    Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus dapat menyala dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan.
    Hal ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung yang diperoleh dari alat pengedip (flasher).


    Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu yang berkedip kiri saja atau kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah lingkar kemudi dan dirakit di batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard dioperasikan atau difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara bersamaan. Saklar lampu hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi sebelah depan.

    Perbedaan kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda belok dipergunakan bila kendaraan akan mengubah arah atau berbelok, sedangkan lampu hazzard digunakan bila dalam keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang menarik atau ditarik mobil lain, mobil berhenti darurat karena ada kerusakan. Oleh karena itu, lampu hazzard harus dapat dinyalakan tanpa harus menyalakan kunci kontak.


  • Lampu Rem
    Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan ditempatkan di bagian belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi. Daya rem harus lebih besar daripada lampu posisi. Misalnya bola lampu dobel filamen dengan tulisan 8/21 w 12V berarti daya lampu kota 8 w dan lampu rem 21 W dengan tujuan pada saat lampu kota atau posisi menyala dan mobil sedang direm, akan terjadi perubahan sinar lampu terlihat menyala lebih terang.

    Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat pedal rem diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak mengerem).






  • Lampu Mundur
    Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi tanda mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk menerangi bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa dibedakan dengan lampu yang lain, warna dari lampu mundur adalah putih. Supaya dapat terlihat jelas pada jarak yang cukup jauh, daya lampu yang terpasang sebesar 23 Watt.

    Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin hidup ( kunci kontak “ON” ) dan gigi transmisi pada posisi mundur.

Sabtu, 04 Mei 2013

PROSES PEMBAKARAN MOTOR BAKAR LUAR (EXTERNAL COMBUSTION ENGINE)

MOTOR PEMBAKARAN LUAR
(EXTERNAL COMBUSTION ENGINE)
Motor pembakaran luar adalah proses pembakaran bahan bakar terjadi diluar motor itu, sehingga untuk melaksanakan pembakaran motor tersendiri. Panas dari hasil pembakaran bahan bakar tidak langsung diubah menjadi tenaga gerak, tetapi terlebh dulu melalui media penghantar, baru kemudian diubah menjadi tenaga mekanik. Di dalam motor pembakaran luar bahan bakarnya dibakar diruang pembakaran tersendiri dengan ketel untuk menghasilkan uap, selanjutnya uap yang dihasilkan digunakan untuk menggerakan sudut – sudut turbin. Jadi motor tidak digerakan oleh gas yang terbakar, akan tetapi digarakan oleh uap air.
Sedangkan pengertian dari motor uap itu sendiri adalah motor yang menggunakan energi panas dalam uap air dan mengubahnya menjadi energi mekanis. Motor uap digunakan dalam pompa lokomotif dan kapal laut, dan sangat penting dalam revolusi industri.
1.Motor Uap
Engine Uap Lokomotif
Lokomotif uap merupakan cikal bakal mesin kereta api. Uap yang dihasilkan dari pemanasan air yang terletak di ketel uap digunakan utuk mengerakan torak atau turbin dan selanjutnya disalurkan ke roda. Bahan bakar biasanya kayu bakar atau batu bara.
Mesin uap, terdiri dari ketel uap yang berisi air dipanaskan dengan bahan bakar kayu, minyak, atau batu bara secara terus – menerus sampai mendidih, air yang mendidih tersebut menghasilkan uap air yang dihasilkan dalam satu kamar sehingga menghasilkan suatu tekanan tinggi dan menggerakan piston yang selanjutnya juga menggerakan roda – roda lokomotif.
Komponen Motor Uap
Boiler umumnya terdiri dari :
·         Ruang pembakaran : tempat bahan bakar dibakar
·         Boiler drum : menampung air deminelarizer mengalirkanya ke tubedan menampung uap jenuh yang kembali
·         Economiser : water tube, posisinya paling jauh dari sumber panas, fungsinya untuk memenaskan air dengan sisa panas agar efesiensi kalonya membaik
·         Evaporator : water tube yang fungsinya menguapkan air posisinya biasnya di tengah
·         Superheater : fungsinya memenaskan uap iar menjadi superheater steam (uap panas)
·         Tubin uap : merubah energy panas menjadi energi gerak
·         Condensor : fungsinya merubah fasa uap menjadi air kembali
Cara Kerja Motor Uap
1.      Air demineralizer ( air tanpa kandungganmineral / air murni )di pompa ke boiler dari condenser ( kita bicara boiler turbin uap yang siklus airnya tertutup ) dengan pompa melalui pompa economiser, di economiser air menerima panas tetapi belum menguap / masih fas iar
2.      Air tersebut masuk ke boiler drum dan ditaruskan ke saluran water tube evaporator untuk dirubah fasaya menjadi uap jenuh ( uap yang kamu liat waktu merebuas air ) / ( satutated steam ) dan kembali lagi ke boiler drum
3.      Uap di boiler drum di alirkan ( uap melalui saluran di atas, sedangkan air dibawah ) ke superheater tube yang berada paling dekat dengan sumbar panas untuk merubah uap jenuh menjadi uap panas lamjut ( superheated steam )
4.      Superheater steam kemudian di alirkan ke steam turbin uap menggerakan blade turbin
5.      Setelah melalui turbin tempratur uap murni / begitu juga enthalpy ny, fasnya kembali ke uap jenuh & mengalir ke kondensor
6.      Di kondensor fasanya dirubah kembali ke fasa cair dan kemudiam di pompakan kembali ke boiler dan silusnya kembali ke semula
Turbin Uap
Sebuah turbin adalah sebuah motor berputar yang mengambil energi dari aliran fluida.
Turbin tersederhana memiliki satu bagian yang bergerak, “ asembli rotor blade”. Fluida yang bergerak bekerja kapada baling – baling untuk memutar mereka dan menyalurkan energy ke rotor. Contoh tubin awal adalah kincir angin dan roda air.
Sebuah turbin yang bekerja terbalik disebut kompresor atau pompa turbo. Turbin gas, uap, dan air biasanya memiliki casing sekitar baling – baling yang memfokus dan mengontrol fluid. “ casing” dan baling – baling munggkin memiliki geometri variable yang dapat membuat operasi efisiens untuk bebrapa kondisi aliran fluida.

Mesin pembakaran luar atau sering disebut juga sebagai eksternal combustion engine (ECE), yaitu dimana proses pembakarannya terjadi diluar mesin.
Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran luar yaitu :
a. dapat memakai semua bentuk bahan bakar.
b. dapat memakai bahan bakar yang bermutu rendah.
c. cocok untuk melayani beban-beban besar dalam satu poros.
d. lebih cocok dipakai untuk daya tinggi
contoh mesin pembakaran luar misalnya pesawat tenaga uap, pelaksanaan pembakaran dilakukan diluar mesin.
Pada motor bakar torak tidak terdapat proses pemindahan kalor gas pembakaran ke fluida kerja, karena itu jumlah komponen motor bakar sedikit, cukup sederhana, lebih kompak, dan lebih ringan dibandingkan dengan mesin pembakaran luar (mesin uap). Karena itu pula penggunaan motor bakar sangat banyak dan menguntungkan. Penggunaan motor bakar dalam masyrakat antara lain adalah dalam bidang transportasi, penerangan, dan sebagainya.  

Klasifikasi Motor Bakar
Motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam. Adapun pengklasifikasian motor bakar adalah sebagai berikut:
a. Berdasar Sistem Pembakarannya
a). Mesin bakar dalam
Mesin pembakaran dalam atau sering disebut sebagai Internal Combustion Engine (ICE), yaitu dimana proses pembakarannya berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja.
Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran dalam yaitu :
a. Pemakian bahan bakar irit
b. Berat tiap satuan tenaga mekanis lebih kecil
c. Kontruksi lebih sederhana, karena tidak memerlukan ketel uap, kondesor, dan sebagainya.
Pada umumnya mesin pembakaran dalam dikenal dengan nama motor bakar.
b). Mesin bakar luar
Mesin pembakaran luar atau sering disebut sebagai Eksternal Combustion Engine (ECE) yaitu dimana proses pembakarannya terjadi di luar mesin, energi termal dari gas hasil pembakaran dipindahkan ke fluida kerja mesin.
Hal-hal yang dimiliki pada mesin pembakaran luar yaitu :
a. Dapat memakai semua bentuk bahan bakar.
b. Dapat memakai bahan bakar bermutu rendah.
c. Cocok untuk melayani beban-beban besar dalam satu poros.
d. Lebih cocok dipakai untuk daya tinggi.
Contoh mesin pembakaran luar yaitu pesawat tenaga uap, pelaksanaan pembakaran bahan bakar dilakukan diluar mesin.

b. Berdasar Sistem Penyalaan
a). Motor bensin
Motor bensin dapat juga disebut sebagai motor otto. Motor tersebut dilengkapi dengan busi dan karburator. Busi menghasilkan loncatan bunga api listrik yang membakar campuran bahan bakar dan udara karena motor ini cenderung disebut spark ignition engine. Pembakaran bahan bakar dengan udara ini menghasilkan daya. Di dalam siklus otto (siklus ideal) pembakaran tersebut dimisalkan sebagai pemasukan panas pada volume konstan.
b). Motor diesel
Motor diesel adalah motor bakar torak yang berbeda dengan motor bensin. Proses penyalaannya bukan menggunakan loncatan bunga api listrik. Pada waktu torak hampir mencapai titik TMA bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar. Terjadilah pembakaran pada ruang bakar pada saat udara udara dalam silinder sudah bertemperatur tinggi. Persyaratan ini dapat terpenuhi apabila perbandingan kompresi yang digunakan cukup tinggi, yaitu berkisar 12-25. (Arismunandar. W, 1988)

KOMPONEN MOTOR  BAKAR

Bagian komponen utama motor bakar yang dinamis adalah bagian komponen yang melakukan gerakan mekanik yang berupa gerakan translasi mapun rotasi dimana gerakan ini timbul dari hasil reaksi pembakaran dalam silinder kerja. Bagian komponen utama motor yang dinamis ini berlaku dalam semua pesawat kerja.. Adapun bagian komponen utama motor bakar yang dinamis ini antara lain : 

1.     Silinder

Silinder merupakan tempat terjadinya pembakaran pada motor bakar dalam ( internal combustion engine) (Jacobs and Harrell, 1983).  Pada silinder berlaku hukum Boyle dan hukum Gay Lussac.  Pada silinder, terjadi perubahan bentuk tenaga, yang semula adalah tenaga kimia (pada bahan bakar), kemudian dirubah menjadi tenaga panas (pada saat proses pembakaran), yang akhirnya dirubah menjadi tenaga mekanik (yaitu terjadinya putaran poros engkol).
Berlakunya hukum Boyle pada silinder, karena proses terjadi pada ruang tertutup.  Berdasarkan hukum Boyle, pada ruang tertutup, maka perkalian dari tekanan dan volume adalah tetap, asalkan suhunya tetap.  Sedangkan hukum Gay Lussac berlaku pada kondisi terjadinya kenaikan suhu.
Hukum Boyle :
P  .   V   = konstan  ..................................................... (1)
atau dapat ditulis :
P1  .  V1    =   P2    .   V2   ......................................... (2)

dengan P adalah tekanan dan V adalah volume. Persamaan (1) dan (2) tersebut berlaku dengan syarat suhu ruangan adalah konstan (artinya tidak berubah nilainya).
Hukum Gay Lussac :
P1  /  P2    =     T1  /  T2  .......................................... (3)
atau dapat ditulis :
P2  =   (T2  /  T1  )  P1   ............................................ (4)
dengan P adalah tekanan dan T adalah suhu.  Persamaan (3) atau (4) berlaku setelah terjadi proses pembakaran pada silinder motor letup (misalnya motor bensin).
Pada motor letup (atau motor eksplosi) (misalnya motor bensin), pembakaran terjadi pada waktu yang singkat.  Suhu tinggi untuk memulai terjadinya pembakaran tersebut dihasilkan dari elektroda busi.  Sesuai dengan namanya, motor letup atau motor letusan, dikarenakan pembakaran terjadi cepat sekali.  Pembakaran pada silinder ini terjadi pada saat torak berada di  Titik Mati Atas (TMA).
Ada istilah perbandingan kompresi (compression ratio), yaitu perbandingan volume silinder pada saat torak berada pada Titik Mati Bawah (TMB) terhadap  volume silinder pada saat torak berada di TMA.
Pada motor bensin, fluida yang dikompresi (atau ditekan) pada silinder adalah campuran bahan bakar dan udara.  Pada motor diesel, yang masuk ke silinder melalui saluran pemasukan (atau saluran hisap) adalah udara murni, jadi pada motor diesel tersebut, yang ditekan (atau dikompresi) juga hanya udara murni.
Pada motor diesel, kompresi yang dilakukan pada silinder dilakukan agar menghasilkan suhu yang cukup tinggi untuk memulai pembakaran.  Proses pembakaran pada silinder motor diesel terjadi setelah bahan bakar dimasukkan (atau disemprotkan) ke dalam silinder (melalui nozzle).
Secara umum, tujuan kompresi adalah untuk mempertinggi rendemen panas (thermal efficiency).  Rendemen panas merupakan hasil bagi dari daya mekanis yang dihasilkan pada silinder, dengan daya kimia yang terkandung pada bahan bakar.  Nilai compression ratio untuk motor diesel adalah 18 : 1, sedangkan untuk motor bensin adalah 8 : 1 (Wanders, 1978). Perbandingan kompresi motor diesel pada umumnya berkisar antara 12 dan 20 (Arismunandar dan Tsuda, 1986).
Pada motor diesel, tekanan pada silinder dapat mencapai  30 kg/cm2, dan temperatur pada silinder  dapat mencapai 550 oC (Arismunandar dan Tsuda, 1986).


2.     Torak

Torak bergerak naik turun didalam silinder untuk langkah hisap, kompressi, pembakaran, dan pembuangan. Fungsi utama torak untuk menerima tekanan pembakaran dan meneruskan tekanan untuk memutarkan poros engkol melalui batang torak ( connetcting rod ). Torak terus menerus menerima temperature dan tekanan yang tinggi sehingga hartus dapat tahan saat engine beroperasi pada kecepatan tinggi untuk periode yang lama. Pada umumnya torak terbuat dari paduan alumunium, selain lebih ringan radiasi panasnya juga lebih efisien dibandingkan material lainya.
Pada saat torak menjadi panas akan terjadi sedikit pemuaian dan mengakibatkan diameternya akan bertmbah. Hal ini menyabakan adanya gaya gesek besar yang dapat merusak dinding silinder sehingga kinerja engine menjadi berkurang dan menyebabkan over heating. Untuk mencegah hal ini pada engine harus ada semacam celah yaitu jarak yang tersedia untuk temperatur ruang yaitu kurang lebih 25ยบ antara torak dan silinder. Jarak ini disebut piston clearance.celah ini bervariasi dan ini tergantung dari model enginenya, dan pda umumnya antara 0,02-0,12 mm.
Pada torak terdapat pegas torak ( ring piston ) yang dipasang dalam alur ring ( ring groove ) pada torak. Diameter luar ring torak sedikit lebih besar dibanding  dengan torak itu sendiri. Ketika terpasang pada torak, karena pegas torak sifatnya elastis menyebabkan mengembang, sehingga menutup dengan rapat pada dinding silinder silinder. Pegas torak terbuat dari bahan yang dapat bertahan lama. Umumnya terbuat dari baja tuang spesial, yang tidak merusak dinding silinder. Jumlah pegas torak bermacam-macam tergantung jenis engine dan pada umunya 3 sampai 4 pegas torak untuk setiap toraknya. Pegas torak mempunyai tiga peranan yaitu :
1.      Mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar dan gas pembakaran yang melalui celah antara torak dan dinding silinder.
2.      Mencegah oli yang melumasi torak dan silinder masuk keruang bakar.
3.      Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk membantu medinginkan torak.
Pegas torak terdiri dari dua jenis yaitu :
1.      Pegas kompresi 
2.      Pegas pengontrol oli


3.     Batang Torak ( Connecting Rod ) 

Batang torak ( connecting rood ) menghubungkan torak ke poros engkol dan selanjutya meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh torak ke pores engkol. Bagian ujung batang torak yang berhubungan dengan pena torak sidebut small rod. Sedang yang lainnya yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end. Crank pin berputar pada kecepatan tinggi didalam big end, dan mengakibatkan temperature mejadi tinggi. Untuk menghindari hal tersebut yang diakibatkan panas, metal dipasangkan didalam big end. Metal harus dilumasi dengan oli dan sebagian dari oli dipercikan dari lubang oli kebagian dlam torak untuk mendinginkan torak.

4.     Pena Torak ( Piston Pin )

Pena torak menghubungkan torak dengan bagian ujung yang kecil ( small end ) pada batang torak. Dan meneruskan tekanan pembakaran yang berlaku pada batang torak. Pena torak berlubang didalamnya untuk mengurangi berat yang berlebihan dan kedua ujung ditahan oleh bussing pena torak ( piston pin boss ). Pada kedua ujung pena ditahan oleh dua buah pegas pengunci 9 snap ring ). Pada engine dua langkah pena torak dilapisi bantalan yang berupa bearing.

5.       Poros Engkol ( Crank Shaft )

Tenaga yang digunakan untuk menggerkan roda kendaraan dihasilkan oleh gerakan batang torak dan dirubah menjadi gerak putar pada poros engkol. Poros engkol menerima beban yang besar dari torak dan batang torak serta berputar pda kecepatan tinggi. Dengan alasa tersebut poros engkol umumnya dibuat dari baja carbon dengan tingkatan serta mempunyai daya tahan yag tinggi.


6.       Mekanisme Katup

                Katup dimiliki oleh motor bakar empat tak, yang berguna untuk membuka dan menutup saluran pemasukan ke silinder, dan satu katup lainnya dipakai untuk membuka dan menutup saluran pengeluaran.

Dari Gambar  di atas tersebut terlihat bahwa katup pemasukan membuka 15 o sebelum torak berada di TMA.  Katup dibuka dan ditutup dengan nok, seperti yang terlihat pada Gambar  berikut.


Pada motor 4 langkah mempunyai satu atau dua atau tiga katup masuk dan katup buang pada setiap ruang bakar. Campuran udara dan bahan bakar masuk ke silinder melalui katup masuk, dan gas bekas keluar melalui katup buang mekanisme yang membuka dan menutup katup ini disebut mekanisme katup. Mekanisme katup digerakan oleh poros bubungan atau disebut sebagai cam shaft. Cam shaft berfungsi sebagai durasi pada timing pembakaran. Berikut beberapa ini type mekainsme katup yang dibuat :
·         Tipe Over Head valve ( OHV ). Mekanisme katup ini sederhana dan high reliability. Penempatan camshaftnya  pada blok silinder, dibantu dengan valve lifter dan push rod antara rocker arm.
·         Tipe Over Head Cam ( OHC ). Pada type ini camshaft ditempatkan diatas kepala silinder, dan cam langsung menggerakan rocker arm tanpa melaui lifter dan push rod. Camshaft digerakan oleh poros engkol melalui rantai atau tali penggerak. Tipe ini lebih rumit dibandingkan dengan OHV, tetapi tidak menggunakan lifter dan push rod sehingga berat bagian yang bergerak mnejadi berkurang. Kemampuan pada kecepatan tinggi cukup baik, karena katup-katup membuka dan menutup lebih tetap pada kecepatan tinggi.
·         Tipe Double Over Head Cam ( DOHC ). Dua camshaft ditempatkan pada kepala silinder untuk menggerakan masing-masing katup masuk dan katup buang. Pada sistim ini ada yang menggunakan rocker arm dan ada juga yang tidak. Namun kebanyakan tidak menggunakan rocker arm. Berat gerakannya jadi berkurang, membuka dan menutupnya katup-katup mejadi lebih presisi pada saat putaran tinggi. Kontruksi tipe ini sangat rumit, tetapi kemampuan gerakannya sangat tinggi dibandingkan dengan SOHC.      


7.     Roda Penerus ( Fly Weel )

Roda penerus dibuat dari baja tuang denan mutu yang tinggi yan diikat oleh baut pada bagian belakang poros engkol pada kendaraan yang menggunakan transmisi manual. Poros engkol menerima tenaga putar ( rotational force ) dari torak selama langkah usaha. Tapi tenaga itu hilang pada langkah-langkah lainnya seperti, inertia loss, dan kehilangan akibat gesekan.
Roda penerus menyimpan tenaga putar ( inertia ) selama proses langkah lainya kecuali langkah usaha oleh sebab itu poros engkol berputar secara terus-menerus. Hal ini menyebabkan engine berputar dengan lembut diakibatkan getaran tenaga yang dihasilkan. 

8.     Karburator (motor bensin)

   Sistem karburasi mempunyai output yaitu terjadinya pencampuran bahan bakar (bensin) dan udara dengan perbandingan tertentu.  Pada pencampuran di karburator tersebut, cairan dijadikan kabut, istilahnya dikabutkan, kemudian kabut tersebut dicampur denggan udara.   
            Guna karburator adalah (a) merubah bahan bakar cair menjadi kabut, (b) memberikan campuran  bahan bakar ke dalam silinder, dan (c) mencampur bahan bakar dan udara dengan perbandingan tertentu.
            Prinsip kerja karbutator disajikan pada Gambar 1.     Pada pengapung terdapat suatu jarum.  Apabila permukaan bahan bakar pada karburator naik (atau bahan bakar masuk dari tangki ke karburator) maka jarum dapat menutup lubang.  Jadi, setelah karburator terisi dengan bensin pada jumlah tertentu, maka lubang pemasukan bahan bakar dapat ditutup oleh pengapung dengan jarum. 


9.     Pump Injection (pada motor disel)
        Injection pump merupakan pompa tekan bahan bakar, yang merupakan suatu sistem yang merubah bahan bakar cair menjadi kabut (pada nozzle) yang ditekan oleh injection pump.   Makin besar tekanannya maka makin halus ukuran partikel bahan bakar yang dihasilkan. 
        Fungsi kompresi pada motor diesel adalah : (1) menaikkan efisiensi panas (thermal efficiency), dan (2) menghasilkan suhu yang tinggi untuk memulai pembakaran. 



10.                        Sistem Pendingin (radiator)
Suhu yang dihasilkan pada silinder motor bakar oleh sistem penyalaan dapat mencapai 1200 oC.  Torak dan silinder terbuat dari logam.  Jika panas  cukup tinggi, maka kekuatan logam berkurang, bahkan bisa meleleh.  Utulah sebabnya diperlukan sistem pendinginan pada motor bakar.  Pendinginan sebenarnya merugikan, sebab mengurangi rendemen panas.  Namun demikian, pendinginan harus ada, agar motor tidak rusak.  Pendinginan juga berguna untuk mencegah agar minyak pelumas pada motor bakar tidak terbakar.  Sistem pendinginan dipasang pada sepanjang selah torak pada silinder motor bakar. 
Tujuan sistem pendingin adalah untuk mencegah suhu yang sangat tinggi (yang dihasilkan pada proses pembakaran pada silinder), karena suhu yang sangat tinggi tersebut dapat merusak bagian – bagian dinding silinder, torak, katup, dan bagian motor lainnya, serta mencegah kerusakan oli pelumas yang melumasi bagian bagian tersebut.

Pada sistem radiator ini, air didinginkan dengan kipas angin.  Untuk mempercepat pendinginan, air dilewatkan melalui pipa – pipa air dengan  kisi – kisi dari plat tembaga, yang apabila dilihat dari luar tampak seperti bentuk sarang tawon, yang biasa disebut kondensor (dapat dilihat pada Gambar  berikut).  Alat tersebut biasanya dilengkapi dengan pompa air untuk memperlancar aliran air dari ”radiator” ke mantel air, dan berputar ke radiator kembali.
 
 



Tune up diesel

1. ENGINE TUNE UP
            2. PERAWATAN BERKALA

3.1 Engine Tune Up
A. Tujuan
·         Siswa dapat mengetahui satandart operasional procedure engine tune up
·         Siswa dapat menganalisa kondisi kendaraan dan komponen dari kendaraan
·         Siswa dapat menggunakan alat ukur
·         Siswa dapat melakukan penyetelan

B.  Keselamatan Kerja
·         Memasang fender cover dan sit cover untuk melindungi kendaraan
·         Memekai safety wear yang direkomendasikan
·         Mengguanakan alat kerja dengan benar
·         Memastikan lingkungan kerja dalam kondisi aman dan tidak menggangu serta terganggu dari pekerjaan lain

C. Alat dan Bahan
1. Bahan                                                                     
·         1 unit kendaraan Isuzu Panther          
·         Air Accu,  Air, Minyak rem dan ATF
·         Oli Mesin
·         Filter Solar, Filter Udara, Filter Oli

2. Alat
·         Kunci Saringan solar                                                              
·         SST saringan Oli                                                        
·         Kunci kombinasi 10, 12, 14 (mm)
·         Sambungan Panjang, sedang, pendek
·         Kunci Rachet, Bak penampung, majun
·         Radiator Tester
·         Hidrometer, fuller gauge, Kompresi Tester
·         Srew Driver + dan –
·         Kunci Ring  12,14 (mm)
·         Kunci Shok 10,12,24 (mm)
·         Kunci “T” 10, 12 (mm)
·         Batang Shok Flexsible
                                        
I. ENGINE TUNE UP
Standart Operasional Prosedure Engine Tune Up

3.1.1  Air Filter (saringan udara)
Saringan udara harus diperiksa dan dibersikan secara rutin , sebab elementnya berangsur-angsur akan tersumbat dengan debu dan tidak dapat memberikan udara yang cukup pada mesin, menyebabkan tenaga mesin turun. Mesin ini menggunakan seringan tipe kering.
·   Memeriksa filter udara
Menyemprot element dengan udara dari arah dalam sambil diputar. Tekanan tidak boleh melebihi 7kg/cm2.
  • .1.2 Fuel Filter  (saringan solar)
  1. Saringan solar yang tersumbat akan menyebabkan berkurangnya jumlah pengiriman bahan bakar ke injection pump saat dibutuhkan mesin pada kecepatan tinggi/pada beban yang besar.
  2. 3.1.2.1
  1. Memeriksa saringan solar dari kotoran.
  2. Hasil: solar dari fuel filter keruh dan berwarna coklat pekat.
  3. Kesimpulan : fuel filter harus diganti
  4. 3.1.2.2  Prosedure penggantian saringan solar.
  5. ·       Meletakkan bak di bawah saringan agar solar tidak tumpah.
  6. ·      Mengendorkan saringan solar yang bekas dengan memutar berlawanan arah jarum jam menggunakan kunci sarinagn solar.
  7. ·      Membersikan tempat pemasangan agar saringan yang baru dapat dipasang dengan sebaik-baiknya.
  8. ·      Mengoleskan olimesin ke O-ring
  9. ·       Memutar saringan  solar sampai permukaanya berhubungan.
Memutar saringan solar dengan menambah 1/3-2/3 putaran

  1. 3.1.3 Water SendimeterAir lebih berat dari solarsehingga akan berada dibawah. Pelampung lebih ringan dari air tetapi lebih berat dari solar. Oleh sebab itu, pelampung akan naik bila permukaan air dibawah solar naik. Pada saat mencapai ketinggian water detection switch(reed switch) magnet di dalam pelampung akan menghubungkan switch dan lampu indicator akan menyala.

  •    3.1.3.1 Mengeluarkan air dan kotoran dari water  sendimeter.

·      Meletakkan ujung selang plastic kedalam penampungan.
·      Mengendorkan tutup pembuangan dan menekan pompa priming beberapa kali untuk mengeluarkan airnya.
·      Mengeluarkan air, mengencangkan tutup pembuangan.
·      Memompa priming beberapa kali dan perikasa kebocoran solar.
·      Lampu indicator harus sudah mati.
·      Mengencangkan baut pembuangan angin dan memompa lagi priming pump beberapa kali untuk mengeluarkan udara.
·      Mengulang buang angin apabila mesin masih tetap belum hidup.

3.1.4 Oil filter (saringan oli)
Oli yang kotor dapat mencapai bagian-bagian mesin yang bergerak, bila saringan oli tersumbat, maka bagian-bagian (part) cenderung cepat menjadi aus. Oleh sebab itu saringan oli perlu diganti secara teratur.



3.1.4.1  Procedure penggantian oli filter.

·      Mengendorkan baut pembuangan untuk mengeluarkan oli mesin.
·      Menunggu beberapa menit kemudian mengencangkan kembali baut pembuanagan.
·      Mengendorkan oli folter dengan memutarnya berlawanan jarum jam. Menggunakan kunci saringan.
·      Membersikan tempat oli filter agar sarinagan oli yang baru dapat tepat dapasang dengan sebaik-baiknya
·       Mengoleskan oli mesin ke O-ring
·      Memutar searah jarum jam saringan oli yang baru sampai O-ring terpasang dengan baik.
·      Menggunakan kunci saringan oli dan tambah putarannya sebanyak 1/8 puataran. SST saringan oli (5-8840-0200-0) Mengisi oli mesin sisuai denagan yang dianjurkan. Tanpa oli filter : 4,5 liter, dengan oli filter : 5 liter
*Sumber : Buku Pedoman Seri TBR (TB 4JE-WE-0065 IN)


 3.1.5 Mengecek kauntitas & kebocoran  oli mesin
Menghidupakn mesin dan Periksa kebocoran oli mesin. tempat yang sering terjadi kebocoran adalah:
·     Kebocoran pada cylinder head, kemungkinan Karena pengencangan baut cover valve kurang /seal cover valve sudah rusak/terjepit.
·          Kebocoran pada oil pan, kemungkinan seal oli rusak, seal crank front rusak atau seal crank rear rusak dan seal cover timming rusak.
·  Kebocoran dekat pompa injeksi, kemungkinan seal O-ring pompa injeksi rusak.
Memeriksa ketinggian oli mesin dan tambah sampai batas spesifikasinya. Kapasitan oli mesin penuh 4.5 liter 3.1.6 Penyetelan Tali Kipas
Memeriksa tegangan tali kipas. Defleksi tali kipas 10 mm
Memeriksa tali kipas dari keretakkan dan kerusakan.
1.         Damper puli poros engkol
2.         Puli alternator
3.         Puli kipas pendingin
4.         Puli pompa oli atau puli penghubung
5.         Puli kompresor atau puli penghubung

·   Tali kipas pendingin
   Tefagangan tali kipas distel dengan menggerakkan alternator dan menekan bagian tengah tali kipas dengan kekuatan 10kg.
1.      Damper puli poros engkol
2.      Puli Alternator
Puli  kipas pendingin

 3.1.7  Menyetel Celah Katup

Akibat dari gerakan turun dan naiknya piston yang bekerja di dalam silinder mesin mengakibatkan komponen mekanisme katup dan kedudukannya mengalami getaran dan keausan serta ekspansi panas. Hal ini mengakibatkan celah katup dapat memperkecil/memperbesar. Jadi pada waktu tertentu celah(speling) katup harus diatur/distel kembali agar mesin dapat menghasilkan tenaga optimal.
3.1.7.1 Prosedure Penyetelan Katup.
·      Melepas cover valve
·      Menepatkan silinder no 1 atau no 4 pada akhir langkah kompresi dengan memutar poros engkol sampai tanda pada puli segaris dengan tanda pada jarum petunjuk.
·      Memeriksa mur breket poros rocker arm dari kekendoran. Kencangkan mur breket poros roker arm yang kendor sebelum menyetel katup
Torsi mur breket poros rocker arm
4JA1 : 5,5 kgf.m
C223 : 1,8 kgf.m                                     
 ·         Memeriksa push rod pada katup buang dan katup masuk pada no 1 apakah dapat bergerak. Apbila push rod pada katup buang dan katup masuk silinder no 1 tidak dapat bergerak bahwa piston no 4 berada di TMA pada akhir langkah kompresi.
·      Meriksa celah katup pada silinder no 1 atau no 4 di TMA pada akhir langakah kompressi
~ Stel celah katup Top 1:
SILINDER 1 = Katup In & Ex
                                                SILINDER 2 = Katup in
                                    SILINDER 3 = Katup ex                  
                                 ~ Stel celah katup Top 4:
SLINDER 2  : Katup Ex
SILINDER 3 : Katup In
SILINDER 4 : Katup In & Ex
                                    Standart celah katup In & Ex :
C223               : 0,45         (mm)
4JAI                : 0,40         (mm)
4JBI                : 0,40         (mm)
4BEI               : 0,40         (mm)
4HFI               : 0,40         (mm)
*Sumber : Basic 1 Mechanic Course (TBCAB-WE-0065 IN)
3.1.7.2 Prosedur Penyetelan Celah Katup :
·       Mengendorkan setiap baut pentetel celah     katup seperti dalam gambar
·       Memasukkan alat ukur pengukur celah katup (feeler gauge) dengan tebal yang telah ditentukan antara rocker arm dan ujung batang katup.
·       Memutar baut penyetel celah katuip sampai feeler gauge menjadi seret.
·       Mengencangkan mur pengunci secukupnya.
·   Memutar poros engkol 360 derajat.
·   Menepatkan kembali tanda pada puli poros engkol dengan tanda pada jarum petunjuk di TMA.
·  Menyetel celah katup yang belum distel seperti urutan pada gambar. 
·         telah ditentukan antara rocker arm dan ujung batang katup.
·       Memutar baut penyetel celah katuip sampai feeler gauge menjadi seret.
·       Mengencangkan mur pengunci secukupnya.
·   Memutar poros engkol 360 derajat.
·   Menepatkan kembali tanda pada puli poros engkol dengan tanda pada jarum petunjuk di TMA.
·   Menyetel celah katup yang belum distel seperti urutan pada gambar.
·   Memasang valve cover